Literasikata.id Morotai, Maluku Utara - Guna mendorong moral petani salak Mentega di Morotai, Komandan Kodim 1514/Morotai, Letkol Arh Masykur Akmal ST, MT, mengunjungi Desa Waringin di Kecamatan Morotai Selatan Barat pada Selasa, 18 Juni 2024, untuk mencoba rasa buah salak mentega khas daerah tersebut.

Dandim 1514/Morotai menyampaikan, "Salak mentega tidak hanya dapat dijual sebagai buah segar, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan kemasan seperti manisan salak, keripik salak, atau dodol salak. Pengolahan yang baik dan higienis dapat meningkatkan nilai jual produk."

Ia juga menambahkan, "Buah salak mentega memiliki potensi untuk diekspor ke luar daerah bahkan ke luar negeri, asalkan memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang ditetapkan. Oleh karena itu, lahan harus dikelola dengan baik untuk memastikan tanaman salak tumbuh optimal dan menghasilkan buah berkualitas tinggi."

Baca Lainnya :

• Sahabat Bang Ara Berqurban Bersama Warga Majalengka0
• Kapolri: Idul Adha Momentum Jaga Toleransi0
• PJ Bupati dan Sekda Majalengka berjalan kaki menuju gedung DPRD 0
• bet4d game online terpercaya hadiah terbesar0
• Kepala BKSDM Majalengka tersandung kasus KKN, akhirnya BKSDM dijabat PLT 0

Letkol Arh Masykur Akmal juga menyoroti manfaat kesehatan dari buah salak. "Buah salak, yang dikenal sebagai snake fruit karena kulitnya yang bersisik, memiliki beberapa manfaat kesehatan. Buah ini tinggi serat yang membantu pencernaan dan mencegah sembelit. Vitamin C dalam buah salak meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berperan sebagai antioksidan. Buah salak juga kaya akan kalium, kalsium, dan zat besi yang penting untuk fungsi tubuh yang optimal serta mengandung beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata," jelasnya.

Kepala Desa Waringin, Marjan Taha, menambahkan, "Dengan menggunakan lahan kecil untuk budidaya salak mentega, petani di Desa Waringin menghadapi keterbatasan produksi. Prioritas produksi salak untuk Morotai bisa mempengaruhi ketersediaan salak di pasar lokal. Diperlukan strategi yang tepat agar produksi salak dapat berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan Pasar."

"Petani salak di Desa Waringin menunjukkan kreativitas dan ketekunan dengan hanya menggunakan lahan yang mereka miliki untuk menghasilkan salak yang manis," kata Marjan Taha".