- Antisipasi Aktivitas Geng Motor, Polsek Cikijing Laksanakan Apel dan Patroli Malam
- Personil Kodim 1514/Morotai Laksanakan Garjas Periodik dan UKP hari ke Dua
- Kodim 1514/Morotai Siap Kawal Rencana Aksi KKMD Selamatkan Ekosistem Mangrove
- Peringati Hari Kesehatan Nasional, Wabup ajak Masyarakat Disiplin Hidup Sehat.
- Dua pelaku kejadian pengeroyokan yang viral, akhirnya diamankan Sat Reskrim Polres Majalengka
- Polres Majalengka Tekankan Larangan Gaya Hidup Hedonis bagi Anggota Polri dan Keluarga
- Propam Polres Majalengka Gelar Gaktibplin, Tingkatkan Disiplin dan Ketertiban Personel
- Kasdim 1514/Morotai Hadiri Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 dan Peresmian Puskesmas Morodadi
- Danramil 1514-02/Bere-Bere Dampingi Penyerahan Bantuan Bencana Alam.
- Bupati Majalengka akan Serahkan SK PPPK Paruh Waktu 26 Nopember 2025.
Ketua GANISA Prihatin Tawuran di Majalengka, Desak Tes Urine untuk Pelaku

Literasikata.id Majalengka – Penangkapan 15 remaja oleh Polres Majalengka usai terlibat tawuran pada tanggal 19 September 2025 lalu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Meski langkah cepat aparat dalam mengamankan para pelaku serta memanggil orang tua mereka patut diapresiasi, kasus ini tetap harus diproses hukum lantaran menimbulkan korban hingga kehilangan satu jari akibat sabetan senjata tajam.
Ketua Gerakan Anti Narkotika Indonesia (GANISA) DPD Majalengka, Taufik Hidayat, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa tersebut. Ia menilai aksi brutal yang dilakukan para pelajar mencerminkan lemahnya pembinaan terhadap generasi muda.
“Anak-anak sekarang sudah nekat dan berani melakukan kekerasan. Polres Majalengka harus bertanggung jawab dalam hal pembinaan, karena jelas belum ada upaya yang mampu membuat anak-anak memahami arti ketertiban dan keamanan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi bangsa,” tegas Taufik (21/9/2025)
Baca Lainnya :
Selain itu, Taufik mendesak agar Polres Majalengka segera melakukan tes urine kepada para pelaku. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan keberanian dan kebrutalan mereka dipicu oleh penggunaan obat-obatan terlarang.
“Saya berharap edukasi bela negara dan edukasi tentang bahaya narkoba semakin diintensifkan di sekolah-sekolah. Dari pihak GANISA, kami siap berpartisipasi dalam upaya pencegahan ini,” tambahnya.
Peristiwa tawuran ini menjadi alarm keras bagi semua pihak, khususnya aparat dan dunia pendidikan, untuk lebih serius dalam membina generasi muda agar tidak terjerumus pada kekerasan maupun penyalahgunaan narkoba










