- BAZNAS Majalengka salurkan bantuan kesehatan
- Wakil Bupati Majalengka Dorong Kadin untuk tingkatkan potensi yang ada
- Wakapolres Majalengka Memimpin Upacara Pelepasan dan Pemakaman Aiptu Asep Yayan
- Menggugah Kesadaran Demokrasi dan Tanggung Jawab Bersama Oleh : Kang Erry
- Musa lansia asal Ligung mendapat rutilahu dari BAZNAS majalengka
- Opsih Bersih bersih mata air cigowong bersama dinas lingkungan hidup majalengka
- Kepala BPN Majalengka dampingi Bupati berikan sertifikat gratis
- Peringati HUT TNI Ke 78, Kodim 0617 Majalengka Gelar Bakti Sosial Donor Darah
- Peringati HUT TNI Ke-78 Kodim 0617 Majalengka Gelar Olahraga Bersama
- Bhabinkamtibmas Polsek Maja, Polres Majalengka Jalin Kedekatan dengan Warga door to dor
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Literasikata.id Optimalisasi Integrasi Budidaya Dan Pengolahan Tanaman Obat Tradisional Untuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Dan Kemandirian
Oleh: Dr. Agus Yadi Ismail,S.Hut,M.Si, Dr Ilham Adhya, S.Hut.M.Si, dan Dr. Ida Marina, S.P., M.P.
Program Pemberdayaan Masayarakat yang berjudul Optimalisasi Integrasi Budidaya Dan Pengolahan Tanaman Obat Tradisional Untuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Dan Kemandirian sudah dilakukan mulai bulan juni ssd Agustus 2023 yang dilaksanakan di desa Kagok kecamatan banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka , kegiatan ini merupakan kegiatan akademik dosen yang dana nya berasal dari dana kompetitip pengambdian kepada masayarakat dari menristek dikti tahun anggaran 2023.Kegiatan ini bekerja sama dengan Kelompok Tani Wanita (KWT) Falamboyan desa Kagok Kecamatan banjaran Kabupaten Majalaengka Propinsi Jawa Barat.
Baca Lainnya :
- As SDM Ingatkan Pentingnya Peran Polwan Dalam Mengawal Pemilu Damai 20240
- Dandim 1514/Morotai berikan materi kepada mahasiswa baru Unipas 0
- Kodim 1514/Morotai hadir dalam launching Kampung Moderasi Beragama Tahun 2023 0
- Memaknai kemerdekaan melihat sosok sang ketua RT yang tinggal di rumah sederhana ( Reyot ) 0
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez0
Program Optimalisasi Integrasi Budidaya Dan Pengolahan Tanaman Obat Tradisional Untuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Dan Kemandirian dilatar belakangi oeleh keinginan peningkatan ekonomi dan kemandirian masayarakat desa melalui Pengembangan tanaman obat di Kawasan perdesaan seperti di Desa Kagok yang perlu dilakukan karena berperan penting untuk mendatangkan manfaat yang lebih luas lagi serta mempercepat kemajuan ekonomi bagi seluruh unsur Masyarakat karena memiliki nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Pada umumnya pelaksanaan budidaya tanaman obat memiliki permasalahan seperti : jenis yang dibudidayakan bukan merupakan komoditas utama dan hasil panen yang ditargetkan bukan kualitasnya melainkan kuantitas sehingga tidak bisa bersaing di pasaran, oleh karena itu harapan dari adanya program ini bisa meningkatkan nilai tambah produk lokal dari tanaman obat tradisional yang dapat dipasarkan dengan branding yang unik dan nilai tambah yang tinggi, sehingga akan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Program pengabdian masyarakat bertujuan untuk mengoptimalkan integrasi antara budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional guna meningkatkan ketahanan ekonomi dan kesehatan masyarakat. Dalam program ini, terdapat upaya untuk mengintegrasikan berbagai aspek seperti teknik budidaya yang baik, pengolahan tanaman obat yang tepat, serta pemasaran yang efektif. Dengan integrasi yang tepat, terdapat manfaat ekonomi dari tanaman obat dan juga dapat meningkatkan kesehatan mereka dengan mengonsumsi produk-produk tanaman obat yang dihasilkan secara mandiri
Kegiatan Pemberdayaan berbasis Masyarakat ini memiliki tujuan terkait dengan 8 indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi diantaranya sebagai berikut :
Meningkatkan pengabdian masyarakat dengan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di bidang budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional (IKU 3 &4)
Peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kemampuan mahasiswa dalam mengelola usaha budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional (IKU 2).
Pengembangan kurikulum yang terkait dengan usaha budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasar yang semakin berkembang (IKU 1 & 7).
Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan dosen, mahasiswa, dan masyarakat dalam bidang budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional (IKU 2,3 &7)
Peningkatan kualitas publikasi ilmiah melalui pengabdian masyarakat yang dilakukan pada bidang budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional (IKU 3&7).
Peningkatan aksesibilitas dan keterjangkauan produk budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional yang dihasilkan oleh masyarakat (IKU 5).
Peningkatan jumlah produk dan teknologi yang dipatenkan melalui pengembangan teknologi dari pengabdian pada budidaya dan pengolahan tanaman obat tradisional (IKU 5).
Manfaat yang diberikan pada kegiatan Pemberdayaan berbasis Masyarakat ini adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kemandirian ekonomi daerah. Hal ini akan dilakukan dengan mendorong pengembangan usaha di mitra KWT dalam bidang tersebut, sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan meningkatkan pendapatan daerah.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi petani atau pelaku usaha mitra dalam pengembangan dan pengolahan tanaman obat tradisional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Melestarikan lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Tanaman obat tradisional yang dibudidayakan dan diolah dengan cara yang ramah lingkungan dapat membantu dalam menjaga keberlanjutan ekosistem lokal dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Adapun Langkah yang akan dilaksanakan dalam program Optimalisasi Integrasi Budidaya Dan Pengolahan Tanaman Obat Tradisional Untuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Dan Kemandirian di awali oleh kegiatan survei lokasi, konsolidasi dengan para anggota kelompok yang terdiri dari 12 wanita dan 3 laki-laki., survei lokasi, pembuatan Rancangan Petak Terbagi (RPT) pada areal mitra. mitra. RPT dilakukan untuk memberikan contoh dengan cara membagi area percontohan menjadi petak-petak yang lebih kecil, Pelaksanaan (RPT) dilakukan dengan penanaman berbagai tanaman obat. Koleksi tanaman obat yang sudah dimiliki kelompok tani sebanyak 150 tanaman yang berpotensi sebagai obat, Pengolahan lahan, penyusunan bedengan untuk kegiatan budidaya tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat, pelatihan pembuatan produk tanaman obat, pelatihan pengemasan dan kegiatan pemasaran secara digital. Kita berharap dengan adanya program ini di harapkan masayarakat semakain sejahtera dan mandiri tentunya tujuan itu akan bisa di capai apabila kita semangat dan memiliki komitmen untuk maju secara Bersama.
