Literasikata.id Majalengka - Yadi Supriadi adalah seorang Ketua Rukun Tetangga yang sudah 3 tahun menjabat sebagai ketua RT 02 RW 08 di kelurahan majalengka kulon kecamatan majalengka kabupaten Majalengka 

Yadi Supriadi sudah menjabat sebagai RT selama 3 tahun dan semua warga mengakui kepemimpinan Yadi baik dan bagus dalam melaksanakan kegiatan sangat telaten dan teliti dalam memimpin maupun dalam pembukuan ungkap salah seorang warga RT 02 Amelia

Tapi dibalik aktifitas dirinya sebagai ketua RT Yadi adalah sosok sederhana yang hidup apa adanya rumahpun tidak bagus malah terkesan kurang layak tapi Yadi tetap menempati rumahnya yang sederhana bersama istri 

Baca Lainnya :

• ICMI, Hasil Silakda ini harus memperkuat masukan bagi Pemkab Majalengka0
• Cicit KH. Abdul Halim bercerita keteladanan pahlawanan kakek buyutnya 0
• 205 warga binaan lapas kelas 2B majalengka mendapatkan remisi di HUT RI ke 780
• Ketua ASPEK5 Eka Rangga turut hadir di upacara HUT RI ke 78 tingkat majalengka0
• Bupati Karna Sobahi ucapkan terima kasih kepada warga majalengka di upacara HUT RI ke 78 0

Menurut warga kalau mau mungkin Yadi bisa ngotot untuk membangun rumahnya prioritas menggunakan program rutilahu ataupun bantuan lainnya dari pemerintah tapi tidak untuk Yadi dengan posisinya sebagai ketua RT dirinya tidak memaksakan program untuk rumahnya malah menunggu rejeki ungkap Yadi kepada jurnalis Literasikata.id dirumahnya saat ngobrol pada hari Sabtu (18/8/2023)

Dalam obrolan terungkap bahwa Yadi Supriadi adalah sosok yang tidak mengedepankan egonya apalagi keinginannya karena selama menjadi ketua RT dirinya sering menandatangi berkas rutilahu maupun bantuan lainnya kalau mau mungkin bisa maksa untuk minta program ungkapnya

Tetapi Yadi tetap pada pendiriannya bahwa rejeki sudah di atur Alloh dengan sabar dan bijaksana menjawab belum ada rijki walaupun dirinya berada di rumah panggung ini yang secara langsung memang belum layak huni karena kondisinya sudah reyot dan banyak yang sudah rapuh

Dari pengamatan jurnalis dan cerita dari Yadi bahwa dulunya rumah yang Yadi tempati adalah bekas pabrik tahu dan atas ijin orang tuanya daripada ngontrak lebih baik di beberes (dibenahi) dan sampai sekarang Yadi tempati

Yadi sebelum jadi Ketua RT sempat ditawari rutilahu tapi terkendala dengan syarat yang mengharuskan punya dulu bahan tambahan dan untuk upah bila direhab , padahal Yadi berprinsip kalau ada bantuan akan digunakan sesuai kebutuhan saja untuk rehab rumahnya memperbaiki yang rusak dan sudah lapuk

Yadi dengan hangat tidak canggung  menerima tamu di teras ruang tamu yang sekaligus tempat tidur terbuat dari bahan papan kayu dan walaupun sudah lapuk dan reyot Yadi sudah memperkuat amparan kayunya dengan bahan seadanya agar tamu yang datang tidak terperosok walaupun dirinya was was

Dari hasil obrolan dengan Yadi sang ketua RT kita bisa memaknai kemerdekaan tidak harus dirayakan dengan meriah kalau bisa lihatlah keluarga atau tetangga yang belum merasakan dari kemerdekaan ini, dengan cara membantu dan menyenangkan orang terdekat itu sudah perjuangan dan kemerdekaan (*)