Literasikata.id Majalengka - Seorang lelaki berinisial K (25) ditemukan tewas gantung diri menggunakan tali kain nilon yang digunakan oleh korban saat gantung diri, dengan titik ikat dari kayu kusen atas ke titik leher ikatan dirumah korban, yang beralamat di Blok Manis RT 03 RW 01 Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Minggu (23/6/2024) siang. 

Danramil 1709/Rajagaluh Kapten Inf Maman Kardiman, S.E menjelaskan, mendapatkan informasi dari perangkat Desa, bahwa ada seorang warga bunuh diri dengan cara gantung diri. Babinsa langsung bergegas mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) bersama anggota Polsek Sindangwangi, piket siaga Polres Majalengka, Timkes Puskesmas Sindangwangi dan perangkat Desa setempat.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi sdri Nengsih Binti Santa (bibi korban) pada hari tersebut sekitar pukul 14.00 WIB, Bibi korban ketika masuk ruang dapur untuk menyimpan pembuatan es ke dalam kulkas melihat korban sudah tergantung di kusen pintu masuk kamar mandi, karena merasa kaget dan segera keluar rumah memberi tahu tetangga korban Sdr Didi Rosadi. Selanjutnya memberitahu dengan menelpon orang tua korban yang menghadiri hajatan saudaranya di Desa Cengal Kecamatan Maja. 

Baca Lainnya :

• Kumpulan Ikatan Dokter Indonesia0
• Patroli Jalur Perbatasan: Upaya Polsek Jatiwangi Jaga Keamanan Masyarakat0
• Babinsa Koramil 1514-03/Wayabula Imbau Nelayan Hati-hati Melaut di Tengah Cuaca Ekstrem.0
• Forum Koordinasi Pengelola Daerah Aliran Sungai Majalengka Gelar Seminar Hari Kamis74
• Polisi Gelar Patroli Malam di Maja, Sambangi Alfamart dan Berikan Imbauan0

Masih kata Danramil, berdasarkan keterangan dari orang tua korban bahwa korban sebelumnya terbelit hutang pinjol dan hasil pemeriksaan Inavis dan pemeriksaan luar dari dr. Farrah Dwi Fitriyani (Dokter Puskesmas Sindangwangi) tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan, kedua tangan mengepal, dari kemaluannya mengeluarkan seperma, dari hidung keluar lendir dan dileher terdapat luka jeratan tali nilon.  

"Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban menerima dan menganggap peristiwa yang terjadi sebagai takdir, dan menolak untuk dilakukan Autopsi, serta dibuatkan surat pernyataan yang ditanda tangani oleh orang tua korban dan diketahui oleh kepala Desa," tuturnya. (Pendim_0617)